Strategi Sistem Terintegrasi yang harus diterapkan BUMDES di Desa Tebuwung, Kabupaten Gresik
Perencanaan
Pembangunan Wilayah
Desa
Tebuwung
Desa Tebuwung salah satu
desa yang berada pada kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik memiliki potensi yang
banyak mulai dari Sumber Daya Alam hingga insfrastruktur dan fasilitas umum
yang tersedia pada desa. Namun
dari banyaknya potensi yang ada terdapat isu-isu strategis yang timbul pada
desa. Salah satu isu yang timbul pada desa yaitu isu kekeringan dimana ketika
musim kemarau kekurangan air bersih namun terdapat potensi di dalamnya yaitu
terdapat sumber air dan pamsimas. Desa Tebuwung dalam hal sumber air memiliki fasilitas mata air sebanyak 3 titik,
sumur gali atau bor sejumlah 3 buah, dan sumur pompa sebesar 2 buah.
Dalam Perencanaan Pembangunan
wilayah pada kenyataanya merupakan suatu solusi untuk memecahkan persoalan
namun tidak semua hal tersebut berjalan dengan lancar. Maka keterlibatan
masyarakat menjadi salah satu solusi dari
suatu kebijakan yang sudah ditetapkan untuk proses perencanaan
pembangunan. Menurut pendapat wikantiyoso pada jurnal
Pada desa tebuwung dalam melakukan perencanaan pembangunan wilayahnya
melibatkan masyarakat. Dengan dijembatani oleh Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya untuk pembangunan wilayah di
desa tebuwung.
Pada pembangunan suatu wilayah
terdapat dasar hukum yang mengatur tentang peraturan dan kebijakan daerah
terkait pembangunan. Peraturan mengenai pembangunan terdapat pada peraturan
yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Wilayah Tertinggal dan
Transmigrasi Pasal 6 Ayat (1) dan (2) yang berbunyi
(1)
SDGs
Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
(2)
Penyusunan
dan penyelarasan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Sistem Informasi Desa
Visi dan misi dalam suatu organisasi memiliki kedudukan tertinggi dan dapat
berpengaruh pada keberhasilan suatu organisasi. Visi dan misi dianggap penting
karena dalam visi dan misi memunyai makna yang cukup besar untuk keberhasilan
suatu organisasi. Pada Desa Tebuwung memiliki visi dan misi supaya desa Tebuwung
dapat berkembang
a.
Mewujudkan
tersedianya prasarana dan sarana publik
yang memadai.
b.
Mendorong
kemajuan sektor usaha di Bidang Pertanian (Padi dan
Holtikultura), Perkebunan,
Perikanan serta Peternakan.
c.
Mengembangkan
kualitas sumber daya manusia dan
pemahaman masyarakat atas hak dan kewajibannya
sebagai warga negara.
d.
Memberikan
Pemahaman tentang pentingya kesehatan dan pemeliharaan Lingkungan.
e.
Menggiatkan
kegiatan pembinaan keagamaan, budaya dan olahraga.
f.
Mendorong
terlaksananya pemerintahan desa yang efektif dan efisien.
g.
Mewujudkan
Masyarakat yang aman, tentram dan damai.
Dalam suatu desa tidak pernah luput akan sejarah masa lalumnya. Sama hal
nya dengan Desa Tebuwung, desa ini menyimpan banyak sejarah pada masa lalunya. Desa Tebuwung merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Desa Tebuwung berbatasan langsung dengan
Sungai Bengawan Solo pada sisi utara. Desa Tebuwung memiliki 2 dusun. Dengan
berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo membuat desa ini memiliki
kondisi yang stategis dalam banyak hal.
Menurut cerita dari sesepuh desa, dahulu Desa Tebuwung ini sebuah lahan
belantara yang angker dnegan binatang buas dan makhluk halus serta kondisi
alamnya yang tidak cocok dihuni oleh manusia. Menurut sesepuh, orang yang
pertama kali tinggal di Desa Tebuwung
merupakan seorang pengembara keturunan Sunan Giri bernama Kyai Jinggo beserta
kelompoknya yang terdiri dari Kyai Dowo, Kyai Gempol, dan Kyai Panglen. Mereka
melihat lokasi ini masih hutan belantara maka dari itu mereka mencoba untuk
menetap pada tempat ini.
Asal-usul nama desa Tebuwung bermula dari Kyai Jinggo yang menemukan
tanaman tebu yang dihinggapi oleh banyak tawon. Pada saat itu Kyai Jinggo dan
kelompoknya menebang pohon tebu yang penuh dengan tawon itu untuk dimakan.
Namun pada saat ditebang tawon-tawon itu tidak ada yang menggigit namun
beterbangan dengan mengeluarkan bunyi
”wung-wung-wung” seolah-olah suaranya dihasilkan dari tebu. Keesokan harinya
merekaa dikagetkan dengan adanya pohon yang sudah mereka tebang tumbuh lagi dan
tawon-tawon kembali menempel di tanaman tebu. Melalui kejadian tersebut pada
akhirnya membuat Kyai Jinggo menamakan temppat tersebut ”Tebuwung”.
Menurut pendapat
sesepuh lain, pertambahan populasi penduduk di Desa Tebuwung karena sepasang
orang yaitu Mbah dan Nyai Ayu (Syarifah) berteduh di tempat ini (di Desa
Tebuwung). Pada saat berteduh Mbah dan Nyai Ayu bertemu dengan Kyai Jinggo
beserta rombongannya. Melalui perkenalan tersebut mereka memutuskan untuk
menetap di Desa Tebuwung bersama Kyai Jinggo beserta rombongan. Mulai dari ini,
pertumbuhan penduduk di Desa Tebuwung semakin bertambah.
Berdasarkan
hasil penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa tingkat pengangguran pada
Desa Tebuwung sangat tinggi, pernyataan ini dapat dibuktikan dengan tingkat
pekerja di desa Tebuwung. Selisih antara pengangguran dengan pekerja yaitu 525
orang. Selain itu bukti lain yang menyatakan bahwa angka pengangguran masih
tinggi yaitu dengan tingkat pra sejahtera masyarakat desa Tebuwung masih tinggi
dengan angka 1201 KK tersebar pada 5 RW.
Dari segi pekerjaan, mayoritas desa tebuwung memiliki
pekerjaan sebagai petani. Dengan total sebanyak 1300 orang. Dapat dikatakan
bahwa masyarakat desa Tebuwung mayoritas memiliki lahan pertanian ini
dibuktikan dengan masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani hanya 256 orang.
Tak hanya itu bukti lain yang menunjukkan bahwa pekerjaan masyarakat bekerja
sebagai petani yaitu dengan adanya lahan sawah pada desa Tebuwung seluas
3063,06 hektar.
Desa
yang memiliki luas wilayah sebesar 4786 hektar ini mempunyai berbagai macam
kebudayaan. Kebudayaan desa ini mencampurkan antara tradisi jawa dengan nuansa
islam seperti adanya isra’ miraj, maulid nabi, tingkeban, dan aqiqah. Selain
itu budaya yang ada di desa Tebuwung terdapat Pencak Silat tradisional dan
Sedekah Bumi.
Pada
dunia pendidikan Desa Tebuwung memiliki sarana pendidikan yang cukup lengkap
mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Madrasah Aliyah atau setingkat SMA. Selain
itu pada Desa Tebuwung memiliki 3 Pondok Pesantren. Jenjang pendidikan yang
ditempuh masyarakat Desa Tebuwung ini cukup tinggi, ini terbukti dengan tingkat
lulusan Sekolah Menengah Atas pada Desa Tebuwung memiliki peringkat teratas
dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya dengan total sebanyak 1364 orang
dengan persentase 36,6%. Selain itu masyarakat Desa Tebuwung juga ada yang
mendapatkan gelar Magister (S-2) dengan total 15 orang serta persentase
sejumlah 0,4%.
Strategi
yang dilakukan oleh desa tebuwung untuk membangun desa menjadi lebih baik yaitu
o
Membangun wisata
edukasi berbasis pertanian
o Mengadakan pelatihan digital
marketing untuk karang taruna
o Memberdayakan ibu-ibu PKK
untuk membuat UMKM dengan produk olahan jagung atau melon yang dijual secara
online dan pada wisata edukasi
Outpput dari kegiatan ini adalah Desa dapat membangun
BUMDES dan membangun sistem terintegrasi sehingga pengelolaan usaha pada Desa
Tebuwung menjadi satu pintu.
Download